SAC, proses latihan HOLOCAUST RISING, Audit. pascasarjana ISI, januari 2011. |
Banyak orang mengatakan bahwa:” akting itu sulit”, atau “akting itu mudah” atau , “akting itu gampang-gampang susah”. Sebenarnya, persoalannya bukan pada aktingnya tapi pada pelaku akting itu sendiri yang akan membuatnya menjadi mudah atau menjadi susah
Akting akan menjadi mudah jika mengetahui bagaimana seharusnya menciptakan acting dan didasari keinginan kuat bahwa anda benar-benar ingin menguasai akting. Pengetahuan yang tidak lengkap dan keinginan yang setengah-setengah membuat akting menjadi pelajaran yang sulit,bodoh,gelap dan mungkin membosankan.
Secara sederhana seni akting adalah seni menciptakan aksi/laku. Sebuah aksi yang dilakukan karena adanya impuls atau dorongan untuk melakukan suatu aksi. Sebagai contoh, anda akan makan jika:
1.Anda lapar (impuls dari dalam diri anda sendiri)
2. Ada makanan yang lezat ( impuls dari makanan)
3. Terpaksa makan ( impuls dari luar/ dorongan psikologis ,mungkin karena perasaan tidak enak/sungkan pada seseorang jika anda tidak makan)
4. Dipaksa makan, (impulS dari orang lain yang memaksa)
5. Makan Gratis ( anda akan makan meskipun tidak lapar atau tidak terlalu suka pada makanan yang ada)
6. Makan untuk prestise /dorongan sosial (sebenarnya lidah anda tidak familiar dengan makanannya, tapi anda akan dianggap kuno kalau belum atau tidak pernah memakannya).
Masih ada banyak alasan untuk sebuah aksi yang sama, tentang makan. Semua perbedaan penyebab diatas yang mendorong orang untuk makan , akan melahirkan perbedaan “cara” makan yang spesifik.
Apakah alasan yang berbeda akan menyebabkan aksi yang berbeda? Jawabannya pasti: Ya! Setiap aksi didorong oleh pikiran atau perasaan yang berbeda yang akan terekspresi menurut dorongannya yang spesifik.
Apakah alasan yang sama pada dua orang yang berbeda akan memunculkan ekspresi yang sama? Jawabannya pasti: Tidak! Karena setiap orang disusun oleh kondisi genetik, psikologis, fisik dan sosial yang berbeda. Empat hal inilah yang menyusun karakter. Intinya, karakterlah yang akan menentukan seluruh aksi yang akan kita buat, apakah itu aksi fisik maupun suara, baik mendapat impuls dari dalam maupun dari luar. Karena setiap orang punya karakter yang berbeda ,maka tugas aktor adalah menemukan faktor-faktor penyusun karakter ,merangkai dengan analisa dan menciptakan karakter-karakter baru yang hidup(hayat –menghayati) dan memiliki jiwa (jiwa-menjiwai) dengan segala kerumitan psikologisnya, pikiran dan tindakan-tindakannya..
Jika anda sudah menemukan karakter, maka karakter itulah yang akan menuntun seluruh aksi yang kita buat. Baik itu aksi besar (akting) maupun aksi kecil (bisnis akting). (bersambung ya...)
keren dehhh udh bikin blog :)
BalasHapustp belum ada gallery fotonya yaa??
pdhl pgn liad foto pentas kemarin :(
semoga berguna bagi yg pengen belajar keaktoran yaaa
BalasHapussip..........
BalasHapusAsyik, Pak Rose saya ikut nimbrung......jangan lupa yah undangannya..saya ntar pasti nonton
BalasHapusahay....aku telat kasih coment, is the best lah poko'e.....
BalasHapusTerima kasih, pak...Bravo!!!
BalasHapus